Klorofil Daun Singkong (Manihot utilissima) Dapat
Dijadikan Sebagai Alternatif Bahan Sel Surya Organik
Berdasarkan literatur dapat diketahui
bahwa sel surya organik berbahan dasar klorofil daun bayam berhasil
dikembangkan oleh Shuguang Zhang dari Associate Director Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang berkolaborasi dengan
para peneliti dari MIT, Laboratorium Angkatan Laut Amerika Serikat, serta
sejumlah pakar nanoteknologi dan pakar biologi pada tahun 2004. Sel surya organik ini dibuat dengan dasar protein kompleks bernama Photosystem I (PS I) yang
berperan sebagai jantung mesin. PS I muncul dari derivasi kloroplas (zat hijau daun) bayam. Kloroplas adalah suatu
struktur dalam sel-sel tanaman berisi paket-paket klorofil, yang di dalamya
terdapat berbagai macam protein kompleks. Protein kompleks inilah yang
memungkinkan daun berfotosintesis untuk menghasilkan energi bagi tanaman. Pakar rekayasa biomedis yang berperan dalam penelitian tersebut
menyebutkan bahwa sebenarnya sayuran hijau lain juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar sel surya organik.
Alasan para peneliti tersebut menggunakan sayuran bayam antara lain:
1.
Harga bayam murah
2.
Bayam mudah didapatkan di supermarket.
3. Bayam dinilai sangat efisien, bila dilihat dari jumlah energi
yang dihasilkan dibandingkan berat dan ukuran bayam itu sendiri.
Alasan pertama dan kedua para peneliti
tersebut menggunakan sayuran bayam sebagai bahan dasar sel surya organik
tentunya dipertimbangkan dari harga dan kemudahan memperoleh sayuran bayam di
sekitar tempat tinggal peneliti di kawasan Amerika Serikat sehingga
pertimbangan tersebut hanya mempengaruhi efektifitas bahan dari segi non
fungsional dan tidak mempengaruhi bisa tidaknya suatu bahan digunakan sebagai
bahan sel surya organik. Sedangkan alasan ketiga tentunya dipertimbangkan
melalui penelitian yang telah lebih dulu
dilakukan tentang efisiensi klorofil dari daun bayam yaitu energi yang
dihasilkan relatif besar dibandingkan dengan ukuran dan berat klorofil bayam
itu sendiri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari literatur
tentang penelitian Dr Alsuhendra MSc saat menempuh program doktor di Institut
Pertanian Bogor, dapat diketahui bahwa daun singkong memiliki kandungan
klorofil tertinggi. Ia meneliti kandungan klorofil dari 10 sayuran: bayam, daun
singkong, kangkung, buncis, kacang panjang, lettuce, sawi, kemangi, katuk,
pohpohan, rumput gajah dan alang-alang. Daun singkong mengandung klorofil
tertinggi, yakni 3.967,5 µ/g.
Mengacu pada pernyataan pakar rekayasa biomedis yang
berperan dalam penelitian Shuguang Zhang yang menyebutkan bahwa sebenarnya sayuran hijau selain bayam juga dapat dimanfaatkan sebagai
bahan dasar sel surya organik, dapat diartikan bahwa klorofil daun
singkong juga dapat digunakan sebagai
bahan dasar sel surya organik. Berdasarkan alasan ketiga para peneliti dari MIT
menggunakan klorofil daun bayam sebagai sel surya organik karena efisiensi
klorofilnya untuk menghasilkan energi serta berdasarkan penelitian tentang
tingginya kandungan klorofil dari daun singkong, dapat diartikan bahwa klorofil daun singkong juga
cukup efisien sebagai bahan dasar sel surya organik karena pada dasarnya
klorofil yang terdapat dalam kloroplas daun tanaman berfungsi untuk
mengkonversi cahaya menjadi energi sehingga semakin besar jumlah klorofil yang
terdapat pada kloroplas daun tumbuhan semakin besar pula cahaya yang dapat
dikonversi menjadi energi.
Berdasarkan uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa klorofil daun singkong dapat dijadikan sebagai alternatif
bahan sel surya organik.
0 komentar:
Posting Komentar