Senin, 12 September 2011

Sel Surya Organik Dari Klorofil Daun Singkong


       Klorofil Daun Singkong (Manihot utilissima) Dapat Dijadikan Sebagai Alternatif Bahan Sel Surya Organik
Berdasarkan literatur dapat diketahui bahwa sel surya organik berbahan dasar klorofil daun bayam berhasil dikembangkan oleh Shuguang Zhang dari Associate Director Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang berkolaborasi dengan para peneliti dari MIT, Laboratorium Angkatan Laut Amerika Serikat, serta sejumlah pakar nanoteknologi dan pakar biologi pada tahun 2004. Sel surya organik ini dibuat dengan dasar protein kompleks bernama Photosystem I (PS I) yang berperan sebagai jantung mesin. PS I muncul dari derivasi kloroplas (zat hijau daun) bayam. Kloroplas adalah suatu struktur dalam sel-sel tanaman berisi paket-paket klorofil, yang di dalamya terdapat berbagai macam protein kompleks. Protein kompleks inilah yang memungkinkan daun berfotosintesis untuk menghasilkan energi bagi tanaman. Pakar rekayasa biomedis yang berperan dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa sebenarnya sayuran hijau lain juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar sel surya organik. Alasan para peneliti tersebut menggunakan sayuran bayam antara lain:
1.     Harga bayam murah
2.     Bayam mudah didapatkan di supermarket.
3.    Bayam dinilai sangat efisien, bila dilihat dari jumlah energi yang dihasilkan dibandingkan berat dan ukuran bayam itu sendiri.
Alasan pertama dan kedua para peneliti tersebut menggunakan sayuran bayam sebagai bahan dasar sel surya organik tentunya dipertimbangkan dari harga dan kemudahan memperoleh sayuran bayam di sekitar tempat tinggal peneliti di kawasan Amerika Serikat sehingga pertimbangan tersebut hanya mempengaruhi efektifitas bahan dari segi non fungsional dan tidak mempengaruhi bisa tidaknya suatu bahan digunakan sebagai bahan sel surya organik. Sedangkan alasan ketiga tentunya dipertimbangkan melalui penelitian yang telah lebih dulu  dilakukan tentang efisiensi klorofil dari daun bayam yaitu energi yang dihasilkan relatif besar dibandingkan dengan ukuran dan berat klorofil bayam itu sendiri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari literatur tentang penelitian Dr Alsuhendra MSc saat menempuh program doktor di Institut Pertanian Bogor, dapat diketahui bahwa daun singkong memiliki kandungan klorofil tertinggi. Ia meneliti kandungan klorofil dari 10 sayuran: bayam, daun singkong, kangkung, buncis, kacang panjang, lettuce, sawi, kemangi, katuk, pohpohan, rumput gajah dan alang-alang. Daun singkong mengandung klorofil tertinggi, yakni 3.967,5 µ/g.
Mengacu pada pernyataan pakar rekayasa biomedis yang berperan dalam penelitian Shuguang Zhang yang menyebutkan bahwa sebenarnya sayuran hijau selain bayam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar sel surya organik, dapat diartikan bahwa klorofil daun singkong  juga dapat digunakan sebagai bahan dasar sel surya organik. Berdasarkan alasan ketiga para peneliti dari MIT menggunakan klorofil daun bayam sebagai sel surya organik karena efisiensi klorofilnya untuk menghasilkan energi serta berdasarkan penelitian tentang tingginya kandungan klorofil dari daun singkong, dapat  diartikan bahwa klorofil daun singkong juga cukup efisien sebagai bahan dasar sel surya organik karena pada dasarnya klorofil yang terdapat dalam kloroplas daun tanaman berfungsi untuk mengkonversi cahaya menjadi energi sehingga semakin besar jumlah klorofil yang terdapat pada kloroplas daun tumbuhan semakin besar pula cahaya yang dapat dikonversi menjadi energi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klorofil daun singkong dapat dijadikan sebagai alternatif bahan sel surya organik.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;