Senin, 12 September 2011 0 komentar

Khasiat Kunyit Untuk Membantu Pengobatan HIV


HIV/AIDS merupakan virus yang paling mematikan di dunia. Hal ini terutama disebabkan belum ditemukannya formula ampuh bagi penderita HIV/AIDS hingga mereka dapat sembuh 100%. Penyakit ini menyerang semua kalangan, baik pria maupun wanita, orang tua maupun anak muda bahkan bayi. Di seluruh dunia kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini berdasarkan data dari Ditjen PPM dan PL Depkes RI tahun 2009, kasus penderita HIV/AIDS di Indonesia mengalami peningkatan cukup tajam pada periode tahun 2000 sampai tahun 2009. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan sebuah retrovirus yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama CD4 (sel yang diserang virus HIV), Sel T dan makrofag, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh yang menyebabkan kekurangan imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem imun tubuh. HIV sendiri merupakan penyebab dasar penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome), dalam kurun waktu sepuluh tahun HIV akan berubah menjadi positif AIDS. AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV-1 atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor.
Berdasarkan data yang diperoleh dari literatur dapat diketahui bahwa kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat data tersebut disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
No
Kandungan Zat
Kadar
1
Kurkuminoid
-          Kurkumin
-          Desmetoksikunin
-          Bisdesmetoksikurkumin

10%
1-5%
1-5%
2
Minyak astiri
- Keton sesquiterpen
- Turmeron
- Tumeon
- Zingiberen
- Felandren
- Sabinen
- Borneol
- Sineil

-
-
60%
25%
-
-
-
-
3
Lemak
1-3%
4
Karbohidrat
3%
5
Protein
30%
6
Pati
8%
7
Vitamin C
45-55%
8
Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, kalsium)
-
Tabel 4.1 Kandungan Zat Pada Kunyit
Dari hasil penelitian ilmuwan Sui Z di Irlandia, kurkumin yang merupakan pigmen warna kuning dari kunyit yang memiliki berbagai khasiat farmakologis di antaranya antitumor, anti-infeksi, dan anti-inflamasi. Kurkumin merupakan senyawa turunan fenolik dari hasil isolasi rimpang tanaman kunyit. Senyawa tersebut memiliki dua gugus Vinilguaiacol yang saling dihubungkan dengan dua rantai alfa beta diketon. Kurkumin mengandung curaimin dan araimin. Curaimin dapat menghambat virus HIV, sedangkan araimin bersifat imunostimulan. Dari hasil uji pada tikus, terbukti ia mampu meningkatkan sintetis antibodi dan menentukan spektrum efek toksis senyawa terhadap beberapa fungsi vital tubuh (sitotoksisitas). Efek imunstimulan tersebut baru terdeteksi setelah pemberian Otrcundn lebih dari lima minggu.
Orang yang terkena virus HIV sangat rentan terkena tumor, hal ini tentu akan menimbulkan permasalahan baru bagi para penderita HIV/AIDS. Tumor yang berasal dari pertumbuhan sel-sel abnormal (sel kanker) akan sangat membahayakan penderita HIV/AIDS yang dapat berujung pada kematian. Bedasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim riset hasil kolaborasi beberapa Universitas dan badan riset di Korea Selatan, membuktikan secara in vitro dengan analisa SPR (Surface Plasmon Resonance) maupun in vivo dengan analisa APN (enzim Aminopeptidase N) - Specific Antibody Competition, bahwa kurkumin yang terkandung pada kunyit mampu menahan laju pertumbuhan kanker. Proses pengujian senyawa kurkumin dilakukan dengan proses skrining terhadap kurang lebih tiga ribu jenis zat yang diperkirakan aktif menghambat laju sel kanker. Dari proses itu diketahui kurkumin memiliki aktivitas kemopreventif. Pada proses terjadinya sel kanker diawali dengan proses metastatis (proses menjalarnya sel kanker melalui pembuluh darah dan tumbuh di sembarang jaringan menjadi tumor) seiring dengan itu terjadi pula angiogenesis. Angiogenesis ini diperlukan oleh sel tumor sebagai saluran penyedia nutrisi, oksigen dan kotoran agar dapat terus tumbuh dan berkembang. Mekanisme kerja kurkumin pada kunyit adalah kemampian senyawa tersebut terikat dengan APN (enzim Aminopeptidase N) dan menghambat aktivitas enzimatiknya. APN merupakan suatu enzim yang terdapat pada jaringan membran di dalam tubuh (dikenal sebagai zinc dependent metalloproteinase) dan bertangggungjawab pada angiogenesis dan pertumbuhan tumor serta berfungsi membongkar protein pada permukaan sel jaringan tubuh sehingga sel kanker dapat mengambil alih kedudukan sel jaringan tadi sehingga tumbuh tak terkendali.
Dari uaraian di atas dapat diketahui bahwa kunyit selain menghambat virus HIV dan meningkatkan kekebalan tubuh penderita HIV/AIDS juga dapat  menghambat laju pertumbuhan sel kanker akibat rusaknya sistem imun tubuh karena infeksi virus HIV. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kunyit memiliki khasiat untuk membantu pengobatan penyakit HIV/AIDS.
0 komentar

Introduction First......

HY my name is maghfiroh, WELLCOME to my blog.  You can call me maghfir, mag'e, pinguin or mbund-mbund. But I often called by maghfir and mbund-mbund. I come from Ponorogo. I live on Simo village, Slahung district Ponorogo. I was born in Ponorogo <Reog City>  on October, 12 1992. If you want study and enjoying about art you can visit Ponoogo as your choice. I have graduated from SMAN I Ponorogo. I'm university student in states university of Malang. My hobby is travelling, eating, reading, sight seeing and I have a lot of hobby in the other sides. I love cat very much.
I hope you can enjoy in this sites......................




0 komentar

Sel Surya Organik Dari Klorofil Daun Singkong


       Klorofil Daun Singkong (Manihot utilissima) Dapat Dijadikan Sebagai Alternatif Bahan Sel Surya Organik
Berdasarkan literatur dapat diketahui bahwa sel surya organik berbahan dasar klorofil daun bayam berhasil dikembangkan oleh Shuguang Zhang dari Associate Director Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang berkolaborasi dengan para peneliti dari MIT, Laboratorium Angkatan Laut Amerika Serikat, serta sejumlah pakar nanoteknologi dan pakar biologi pada tahun 2004. Sel surya organik ini dibuat dengan dasar protein kompleks bernama Photosystem I (PS I) yang berperan sebagai jantung mesin. PS I muncul dari derivasi kloroplas (zat hijau daun) bayam. Kloroplas adalah suatu struktur dalam sel-sel tanaman berisi paket-paket klorofil, yang di dalamya terdapat berbagai macam protein kompleks. Protein kompleks inilah yang memungkinkan daun berfotosintesis untuk menghasilkan energi bagi tanaman. Pakar rekayasa biomedis yang berperan dalam penelitian tersebut menyebutkan bahwa sebenarnya sayuran hijau lain juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar sel surya organik. Alasan para peneliti tersebut menggunakan sayuran bayam antara lain:
1.     Harga bayam murah
2.     Bayam mudah didapatkan di supermarket.
3.    Bayam dinilai sangat efisien, bila dilihat dari jumlah energi yang dihasilkan dibandingkan berat dan ukuran bayam itu sendiri.
Alasan pertama dan kedua para peneliti tersebut menggunakan sayuran bayam sebagai bahan dasar sel surya organik tentunya dipertimbangkan dari harga dan kemudahan memperoleh sayuran bayam di sekitar tempat tinggal peneliti di kawasan Amerika Serikat sehingga pertimbangan tersebut hanya mempengaruhi efektifitas bahan dari segi non fungsional dan tidak mempengaruhi bisa tidaknya suatu bahan digunakan sebagai bahan sel surya organik. Sedangkan alasan ketiga tentunya dipertimbangkan melalui penelitian yang telah lebih dulu  dilakukan tentang efisiensi klorofil dari daun bayam yaitu energi yang dihasilkan relatif besar dibandingkan dengan ukuran dan berat klorofil bayam itu sendiri.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari literatur tentang penelitian Dr Alsuhendra MSc saat menempuh program doktor di Institut Pertanian Bogor, dapat diketahui bahwa daun singkong memiliki kandungan klorofil tertinggi. Ia meneliti kandungan klorofil dari 10 sayuran: bayam, daun singkong, kangkung, buncis, kacang panjang, lettuce, sawi, kemangi, katuk, pohpohan, rumput gajah dan alang-alang. Daun singkong mengandung klorofil tertinggi, yakni 3.967,5 µ/g.
Mengacu pada pernyataan pakar rekayasa biomedis yang berperan dalam penelitian Shuguang Zhang yang menyebutkan bahwa sebenarnya sayuran hijau selain bayam juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar sel surya organik, dapat diartikan bahwa klorofil daun singkong  juga dapat digunakan sebagai bahan dasar sel surya organik. Berdasarkan alasan ketiga para peneliti dari MIT menggunakan klorofil daun bayam sebagai sel surya organik karena efisiensi klorofilnya untuk menghasilkan energi serta berdasarkan penelitian tentang tingginya kandungan klorofil dari daun singkong, dapat  diartikan bahwa klorofil daun singkong juga cukup efisien sebagai bahan dasar sel surya organik karena pada dasarnya klorofil yang terdapat dalam kloroplas daun tanaman berfungsi untuk mengkonversi cahaya menjadi energi sehingga semakin besar jumlah klorofil yang terdapat pada kloroplas daun tumbuhan semakin besar pula cahaya yang dapat dikonversi menjadi energi.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa klorofil daun singkong dapat dijadikan sebagai alternatif bahan sel surya organik.
Senin, 05 September 2011 0 komentar

Teknologi Informasi


 Teknologi Informasi
     A.   Pengantar
                 Data
    Data merupakan kumpulan fakta yang belum          memiliki informasi dan merupakan barang mentah (raw materials).  Data dapat berupa teks, gambar, video dll.
                   Informasi
  Informasi merupakan data yang sudah dimanipulasi. Untuk menjadi sebuah informasi data perlu melalui tahap pemrosesan. Informasi dapat bersifat perfect (sempurna) dan imperfect (mengandung unsur ketidakpastian).
Sumber informasi :
Pengamatan lapangan (observasi), kuesioner, kejadian atau event, pemodelan (simulasi, forecasting), media massa, alat telekomunikasi, alat elektronis , dll.
Karakteristik informasi yang baik:
·      Tepat waktu
·      Akurat
·      Mudah diakses
·      Menghilangkan keraguan
·      Berhubungan
·      Berdasarkan fakta
Evolusi Abad Informasi
·      Abad Pertanian (Tahun < 1800)
Bertani, menggunakan tenaga manusia dan tangan
·      Abad Industri (1800 – 1957)
Bekerja di pabrik, menggunakan tenaga manusia dan mesin
·      Abad Informasi (1957 – sekarang)
Pekerja terdidik, menggunakan tenaga dan teknologi informasi
Masyarakat Informasi
Adalah suatu masyarakat di mana lebih banyak orang bekerja di bidang penanganan informasi daripada bidang pertanian dan industri
B.   Materi Inti
Teknologi
Teknologi merupakan penerapan sains dan seni yang di aplikasikan secara praktis ke bentuk nyata
Teknologi Informasi
a.     Kamus Oxford (1995): TI adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar
b.    Turban (Efraim Turban, 2008): The physical facilities, IT components, IT services and IT management that support an entire organization
Jadi teknologi informasi adalah pembelajaran dan pemanfaatan peralatan elektronik terutama komputer penyimpanan, olah, analisa, dan distribusi informasi
Tujuan dan Fungsi TI
Tujuan:
Tujuan utama teknologi informasi adalah untuk memecahkan masalah, membuka kreativitas, efektivitas dan efisiensi.
Fungsi
Menangkap (Capture), Mengolah (Processing), Menghasilkan (Generating), Menyimpan (Storage), Mengambil Kembali (Retrieval), Melakukan Transmisi (Transmission).
Pentingnya TI :
·      Kompleksitas tugas komputer
·      Globalisasi yang menyebabkan semakin pesat penyebaran informasi. Teknologi yang semakin canggih.
·      Perlunya respon yang cepat.
·     Adanya persaingan Bisnis yang bersifat Intrnasional (Global) yang menyebabkan tekanan semakin kuat.
·      Peningkatan layanan.
Komponen utama teknologi informasi:
a.   Hardware (HW) bagian fisik dari sebuah teknologi.
b. Software (SW) Perangkat Lunak (atau software) adalah sekelompok item atau objek yang membentuk “konfigurasi” di mana di dalamnya termasuk program, dokumen, data
c.    Brainware (BW) user / manusia pengguna  komputer.
d.   Firmware  : Software yang tertanam pada hardware. Kedua komponen (Software dan  Hardware) merupakan kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan satu antara yang lain.







 
;