HIV/AIDS merupakan virus yang paling mematikan di dunia. Hal ini terutama
disebabkan belum ditemukannya formula ampuh bagi penderita HIV/AIDS hingga
mereka dapat sembuh 100%. Penyakit ini menyerang semua
kalangan, baik pria maupun wanita, orang tua maupun anak muda bahkan bayi. Di seluruh dunia kasus HIV/AIDS
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini berdasarkan data dari Ditjen
PPM dan PL Depkes RI tahun 2009, kasus penderita HIV/AIDS di Indonesia
mengalami peningkatan cukup tajam pada periode tahun 2000 sampai tahun 2009.
HIV (Human
Immunodeficiency Virus) merupakan sebuah retrovirus
yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia terutama
CD4 (sel yang diserang virus HIV), Sel T dan makrofag, komponen vital
dari sistem sistem kekebalan tubuh dan menghancurkan atau merusak fungsi
mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan
tubuh yang menyebabkan kekurangan imun. Akibatnya, virus, jamur dan bakteri
yang biasanya tidak berbahaya menjadi sangat berbahaya karena rusaknya sistem
imun tubuh. HIV sendiri merupakan penyebab dasar penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome), dalam kurun waktu sepuluh tahun HIV
akan berubah menjadi positif AIDS. AIDS merupakan sekumpulan gejala dan infeksi
atau sindrom
yang timbul karena rusaknya sistem
kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV-1 atau infeksi
virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Orang yang terkena
virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik
ataupun mudah terkena tumor.
Berdasarkan data yang diperoleh dari literatur dapat diketahui bahwa
kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat data tersebut disajikan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:
No
|
Kandungan Zat
|
Kadar
|
1
|
Kurkuminoid
-
Kurkumin
-
Desmetoksikunin
-
Bisdesmetoksikurkumin
|
10%
1-5%
1-5%
|
2
|
Minyak astiri
- Keton sesquiterpen
- Turmeron
- Tumeon
- Zingiberen
- Felandren
- Sabinen
- Borneol
- Sineil
|
-
-
60%
25%
-
-
-
-
|
3
|
Lemak
|
1-3%
|
4
|
Karbohidrat
|
3%
|
5
|
Protein
|
30%
|
6
|
Pati
|
8%
|
7
|
Vitamin C
|
45-55%
|
8
|
Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor,
kalsium)
|
-
|
Tabel 4.1 Kandungan Zat Pada Kunyit
Dari hasil penelitian ilmuwan Sui Z di Irlandia, kurkumin yang
merupakan pigmen warna kuning dari kunyit yang memiliki berbagai khasiat
farmakologis di antaranya antitumor, anti-infeksi, dan anti-inflamasi. Kurkumin
merupakan senyawa turunan fenolik dari hasil isolasi rimpang tanaman kunyit.
Senyawa tersebut memiliki dua gugus Vinilguaiacol yang saling dihubungkan
dengan dua rantai alfa beta diketon. Kurkumin mengandung curaimin dan araimin.
Curaimin dapat menghambat virus HIV, sedangkan araimin bersifat imunostimulan.
Dari hasil uji pada tikus, terbukti ia mampu meningkatkan sintetis antibodi dan
menentukan spektrum efek toksis senyawa terhadap beberapa fungsi vital tubuh
(sitotoksisitas). Efek imunstimulan tersebut baru terdeteksi setelah pemberian
Otrcundn lebih dari lima
minggu.
Orang yang terkena virus HIV sangat rentan terkena tumor, hal ini
tentu akan menimbulkan permasalahan baru bagi para penderita HIV/AIDS. Tumor
yang berasal dari pertumbuhan sel-sel abnormal (sel kanker) akan sangat
membahayakan penderita HIV/AIDS yang dapat berujung pada kematian. Bedasarkan
penelitian yang dilakukan oleh tim riset hasil kolaborasi beberapa Universitas
dan badan riset di Korea Selatan, membuktikan secara in vitro dengan analisa
SPR (Surface Plasmon Resonance) maupun
in vivo dengan analisa APN (enzim Aminopeptidase N) - Specific Antibody Competition, bahwa kurkumin yang terkandung pada
kunyit mampu menahan laju pertumbuhan kanker. Proses pengujian senyawa kurkumin
dilakukan dengan proses skrining terhadap kurang lebih tiga ribu jenis zat yang
diperkirakan aktif menghambat laju sel kanker. Dari proses itu diketahui
kurkumin memiliki aktivitas kemopreventif. Pada proses terjadinya sel kanker diawali
dengan proses metastatis (proses menjalarnya sel kanker melalui pembuluh darah
dan tumbuh di sembarang jaringan menjadi tumor) seiring dengan itu terjadi pula
angiogenesis. Angiogenesis ini diperlukan oleh sel tumor sebagai saluran
penyedia nutrisi, oksigen dan kotoran agar dapat terus tumbuh dan berkembang.
Mekanisme kerja kurkumin pada kunyit adalah kemampian senyawa tersebut terikat
dengan APN (enzim Aminopeptidase N) dan menghambat aktivitas enzimatiknya. APN
merupakan suatu enzim yang terdapat pada jaringan membran di dalam tubuh
(dikenal sebagai zinc dependent metalloproteinase) dan bertangggungjawab pada
angiogenesis dan pertumbuhan tumor serta berfungsi membongkar protein pada
permukaan sel jaringan tubuh sehingga sel kanker dapat mengambil alih kedudukan
sel jaringan tadi sehingga tumbuh tak terkendali.
Dari uaraian di atas dapat diketahui bahwa kunyit selain menghambat
virus HIV dan meningkatkan kekebalan tubuh penderita HIV/AIDS juga dapat menghambat laju pertumbuhan sel kanker akibat
rusaknya sistem imun tubuh karena infeksi virus HIV. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa kunyit memiliki khasiat untuk membantu pengobatan penyakit HIV/AIDS.